BIMBINGAN KONSELING sebagai “POLISI” SEKOLAH


ARKETIPE|| Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi
Volume 5 || Nomor 1 || Mei 2005 || ISSN: 14411-6634
Penerbit : Fakultas Psikologi Universitas Putra Bangsa Surabaya

Penulis : Mudhar

PDF

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan Bimbingan dan Konseling Sekolah serta minat siswa untuk berkonsultasi dengan guru bimbingan dan konseling. Penelitian ini dilakukan pada Agustus 2004 di SMU Negeri 1, SMU Negeri 4, SMU Negeri 9, SMU Negeri 16, SMU Negeri 17 dan SMU Negeri 21 Surabaya.

Data diperoleh dari data dokumentasi yang dimiliki guru bimbingan dan konseling sekolah tentang masalah siswa yang ditangani. Selain itu data juga diperoleh dari pengisian angket, yaitu untuk mengungkap persepsi dan minat siswa terhadap layanan bimbingan konseling sekolah. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif dun korelasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persoalan atau permasalahan yang ditangani oleh guru bimbingan dan konseling adalah permasalahan-permasalahan siswa berkaitan dengan persoalan kedipsiplinan, misalnya terlambat datang, membolos, keluar kelas saat jam pelajaran, terlambat membayar SPP, tidak memakai sepatu, kaos kaki yang seragam, dan lain sebagainya. Sedangkan permasalahan yang berkaitan dengan hubungan sosial masih sangat sedikit yang masuk di tangan guru bimbingan konseling. Sedangkan hasil penelitian yang lain diperoleh nilai r 0,710 dan p = 0,000. yang berani ado korelasi yang positif antara persepsi siswa terhadap layanan bimbingan konseling dengan minat siswa dalam memanfaatkan layanan konseling, atau dengan kota lain.