MACAPAT MENJAWAB TANTANGAN MEA

PROSIDING|| Forum Ilmiah XII FPBS 2016
Seminar Internasional Bahasa Sastra, dan Pembelajarannya
Peranan Bahasa Pada Era Masyarakat Ekonomi Asean
26 Oktober 2016 || ISBN: 978-979-3786-70-4
Penerbit : Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia

Penulis : Pana Pramulia

PDF VERSI CETAK/ASLI

ABSTRAK
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) bukan hanya permasalahan persaingan perdagangan dan ketenagakerjaan, melainkan juga permasalahan integritas. Setiap Negara di ASEAN diminta men-display integritasnya. Ada dua hal yang harus dipenuhi untuk sebuah integritas, yaitu moral dan pengetahuan. Moral tanpa didukung pengetahuan akan menyebabkan kehilangan daya. Sebaliknya, pengetahuan tanpa moral akan menyebabkan kerusakan. Media yang tepat digunakan untuk menumbuhkan moral dan menambah pengetahuan tentang menghadapi hidup, salah satunya yaitu macapat. Macapat merupakan karya sastra Jawa berbentuk tembang yang mempunyai ciri khas guru lagu dan guru wilangan. Macapat dalam khasanah kesusastraan Jawa termasuk dalam sekar alit. Macapat mempunyai sebelas metrum (item) atau jenis tembang, antara lain Mijil, Sinom, Kinanthi, Dandhanggula, Asmaradana, Durma, Maskumambang, Gambuh, Pangkur,
Megatruh, dan Pocung. Sebelas jenis tembang tersebut memiliki karakteristik berbeda-beda. Walaupun secara karakteristik berbeda, semua jenis macapat mempunyai pesan dan makna adi luhung atau mengagungkan nilai-nilai kebaikan. Berdasarkan hal tersebut, kiranya media yang bernama macapat dapat menumbuhkan moral dan menambah pengetahuan masyarakat tentang keutamaan hidup, khususnya generasi muda seperti yang dicita-citakan bangsa ini.
Kata kunci: MEA, moral, pengetahuan, macapat