Dampak kurikulum bagi sekolah menengah atas (SMA)
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA 2015 || Membangun Tradisi Pembelajaran Matematika Yang Menyenangkan
30 Mei 2015 || ISBN: 978-979-8559-54-9
Penerbit : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Penulis : Hartanto Sunardi
PDF
VERSI CETAK/ASLI
Abstrak
Peran dunia pendidikan sangat penting dalam menyongsong persaingan pasar bebas yang sangat ketat, sehingga melahirkan berbagai persoalan dunia pendidikan. Sampai saat ini, pemecahan masalah dalam dunia pendidikan untuk mencerdaskan anak bangsa belum pernah ditemukan sejalan dengan tuntutan masyarakat. Baik yang berkaitan dengan kurikulum, model pembelajaran, kriteria sekolah, kebijakan-kebijakan tentang pendidikan, sosial, budaya, ekonomi, dan masalah-masalah yang klasik sekalipun. Kehadiran Kurikulum 2013 yang diharapkan sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi masalah pendidikan tersebut justru oleh sebagian besar guru di sekolah dan pengelola pendidikan dianggap sebagai bumerang yang dapat menambah persoalan baru bagi guru. Hampir 90% guru-guru di Indonesia termasuk guru Sekolah Menengah Atas belum memahami dengan pasti bagaimana cara membuat rencana program pembelajaran dan silabus seseuai dengan Kurikulum 2013. Namun, di sisi lain Kurikulum 2013 sudah harus dilakasanakan, akibatnya semakin menambah rumit persoalan pembelajaran di sekolah-sekolah. Berkenaan dengan hal tersebut, penulis ingin mencoba memaparkan bagaimanakah dampak Kurikulum 2013 terhadap proses pembelajaran di Sekolah Menengah Atas.