TANTANGAN DAN PROSPEK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA, MATA PELAJARAN YANG DIUJI NASIONALKAN


ICETA 3 || International Conference "Future Education in Global Challenges
19 April 2011 || ISBN: 978-979-8559-50-1
Penerbit : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Penulis  : Retno Danu Rusmawati

PDF

ABSTRACT

National Examination (UAN) every year always leave records for evaluation and follow-up. This Evaluation focused for Indonesian language teaching in particular subject how increase score at UAN 2011  with evaluated UAN 2010. Results  Indonesian language teaching in 2010 was ranked the lowest of the other subjects. Why? Where the problems that need to follow up?

Reality orientation and learning Indonesian language samples for Senior High School(SMA / MA) class X in the standard of competence and basic competences that have not performed optimally planned by teachers and students is evident in the draft the learning program (RPP) did not meet the criteria of assessment. This example is taken at the time of assessment fortofolio teachers certification. Mainly in the Learning Program Planning(RPP) prepare materials / learning materials, media and strategy also needs special attention for the upgrade. Another reason to strengthen this opinion that the teacher teaches is less than the maximum during the implementation of peer teaching in teacher education and professional training (PLPG) at rayon 42 PLPG evaluated nearly all participants need guidance and continuous guidance during menyususun PLPG in the RPP and the implementation of the learning .

The challenge of learning the Indonesian language subjects must solve through: 1. Coaching, mentoring and ongoing training for subject teachers of Indonesian in preparing lesson plans and their implementation with Active Learning method Innovative Creative Fun (PAIKEM), 2. Feasibility Test of Indonesian held periodically.

Keyword: UAN BI, RPP, PAIKEM, UKBI


PENDAHULUAN

Ujian Nasional (uan) tahun 2011 dihadapi lagi sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Tahun 2010 uan telah berlalu dan hasil uan mata pelajaran bahasa Indonesia rendah. Namun masih terasa akibat uan tersebut di sanubari masing-masing pelaku pendidikan dan siswa yang sedang melakukan uan sangat berpengaruh dalam pembelajaran selanjutnya, karena hasil uan bahasa Indonesia yang tidak mampu menduduki ranking tertinggi diantara mata pelajaran yang lain yang di uankan, tentu saja ini menohok guru-guru, dosen-dosen di bidang studi bahasa Indonesia. Kesempatan ini ternyata menggugah semangat untuk menelisih dimana letak ketidak mampuan bahasa Indonesia yang diuankan beranking tinggi? Akankah hal ini mampu mendapatkan jawaban dan mampu bersolusi untuk menempatkan bahasa Indonesia menempati ranking tertinggi di UAN? Mampukan bahasa Indonesia bahasa Indonesia mengejar ketinggalan target? bagaimana caranya? Masihkah kita mampu memperbaiki dan menempatkan bahasa Indonesia pada ranking tinggi?

 

REALITAS DAN ORIENTASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Realitas dan orientasi  pembelajaran bahasa Indonesia adalah sebagai berikut, diambil contoh untuk SMA/MA kelas X

Untuk semester I (sebagian)

tandar kompetensi Kompetensi Dasar Pelajaran
Mendengarkan

1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung/tidak langsung

1.1Menanggapi siaran atau informasi dari media elektronik (berita dan non berita)

1.2Mengidentifikasi unsur sastra (intrinsik dan ekstrinsik) suatu cerita yang disampaikan secara langsung/melalui rekaman

2,3,6

 

1

Berbicara

2.mengungkapkan pikiran, perasaan,dan informasi melalui kegiatan berkenalan, berdiskusi, dan bercerita

2.1Memperkenalkan diri dan orang lain di dalam forum resmi dengan intonasi yang tepat

2.2Mendiskusikan masalah (yang ditemukan dari berbagai cerita, artikel, atau buku)

2.3Menceritakan berbagai pengalaman dengan pilihan kata dan ekspresi yang tepat

5

 

3,6

 

1,4

Membaca

3.Memahami berbagai teks bacaan nonsastra dengan berbagai teknik membaca

3.1Menemukan ide pokok berbagai teks nonsatra dengan teknik membaca cepat n(250kata/menit)

3.2Mengidentifikasi ide teks nonsastra dari berbagai sumber melalui teknik membaca ekstensif

1

 

2,4

Menulis

4.Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraph(naratif,deskriptif, ekspositif)

4.1Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraph naratif

4.2Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraph deskriptif

4.3Menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraph ekspositif

4

 

2,6

 

3,5

Mendengarkan

5.Memahami puisi yang disampaikan secara langsung dan tidak langsung

5.1Mengidentifikasi Unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun rekaman

5.2Mengungkapkan isi suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman

4

 

4

Berbicara

6.Membahas cerita pendek melalui kegiatan

6.1Mengemukakan hal-hal yang menarik atau mengesankan dari cerita pendek melalui kegiatan diskusi

6.2Menemukan nilai-nilai cerita pendek melalui  kegistsn diskusi

2,3

 

 

2,3

Membaca

7.Memahami wacana sastra melalui kegiatan membaca puisi dan cerpen

 

7.1Membacakan puisi dengan lafal, nada, tekanan,, dan intonasi yang terpat

7.2Menganalisis keterkaitan unsure intrinsic suatu cerpen dengan kehidupan sehari-hari

6

 

5

Menulis

8.Mengungkapkan pikiran, dan perasaan melalui kegiatan menulis puisi

 

8.1Menulis puisi lama dengan memperhatikan bait, irama, dan ritma

8.2Menulis puisi baru dengan memperhatikan bait, irama, dan ritma

5

 

1

 

Urutan SK,KD tersusun sebagai keterampilan berbahasa, dan di dalam SK,KD telah mencakup Kebahasaan dan Kesasteraan yang perlu dimiliki setiap pembelajar, dan susunan di buku materi sudah merupakan satu kesatuan yang utuh dalam pembelajaran bahasa Indonesia, hanya saja saya temukan

Susunan materi tidak berurutan dengan SK, KD, dan tujuan pembelajaran  tentu hal ini memerlukan  kreativitas dan inovasi strategi tersendiri yang harus dilakukan guru-guru di dalam proses pembelajaran.

Dari contoh SK dan KD tersebut perlu dipersiapkan guru dengan membuat RPP, dari RPP inilah guru merancang pembelajaran yang komplit mulai dari alokasi waktu, materi, indicator, strategi pembelajaran, media yang cocok untuk dipergunakan, dan evaluasi.

Realita dilapangan guru mengajar dengan perisapan seadanya terbukti:

  1. Pada saat guru mengikuti sergu (sertifikasi Guru) RPP yang disajikan untuk dinilai sangat kurang memuaskan dengan poin 40, maksimal yang didapat berkisar 30 dan kelemahan yang sering ada terdapat pada :

1). Penjabaran materi,2). penyusunan indicator, 3). Butur-butir evaluasi, 4). Minimnya pemanfaatan media, 5). Sering menggunakan metode Tanya jawab, penugasan yang tidak jelas.

  1. Perilaku guru dalam mempersiapkan rancangan pembelajaran hanya sekedar mengkopi silabus hasil kesepakatan MGMP setempat tanpa menjabaran lebih dalam serta luas sesuai harapan SK, KD, dan tujuan pembelajaran
  2. Pemahaman indicator untuk apa masih banyak yang belum tau
  3. Pemahaman menyusun butir-butir evaluasi perlu latihan pembuatan, sesuai indikator dan tujuan pembelajaran.
  4. Pada saat peer teaching di Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Rayon 42 banyak guru-guru yang belum melaksanakan proses pembelajaran sesuai Rancangan Program Pembelajaran (RPP) yang sehatusnya di persiapkan dengan benar.

 

TANTANGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Tantangan pembelajaran bahasa Indonesia bersumber pada 2 (dua) hal, yaitu 1. Hal dari dalam diri individu, 2. Hal  dari luar diri individu.

1.Tantangan dari dalam diri individu berasal dari  Guru dan  siswa:

  1. Pembelajaran bahasa Indonesia belum kreatif inovatif dan belum layak jual
  2. Secara psikologis dari dalam diri siswa sudah terpatri bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa sendiri yang semua orang Indonesia dapat dengan sendirinya berbahasa Indonesia, sehingga hal ini cenderung memiliki sikap mental meremehkan bahasa Indonesia dianggap tidak penting dan gampang.
  3. Sikap mental yang lain yang tidak kalah mengerikan adalah merasa bangga dengan bahasa asing.
  4. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang PAIKEM (Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenanngkan) perlu diperjuaangkan.
  5. merasa belum perlu adanya UKBI ( Uji Kelayakan Berbahasa Indonesia).

2.Tantangan dari luar diri :

  1. Slogan go Internasional dengan maraknya pembelajaran berbasis bahasa asing di Indonesia; adanya kalsifikasi sekolah yang mampu RSBI, SBI termasuk sekolah unggulan, tentu saja ini mendorong sikap mental berbangga diri jika dapat masuk RSBI, SBI dan menggapgap rendah orang lain jika tidak mampu masuk kelompok RSBI,SBI.
  2. Butir-butir soal dan jawaban uan membingungkan siswa menjawab.
  3. banjirnya informasi cetakan dan elektronik berbahasa asing

 

SOLUSI

1.Secara periodik diadakannya penyegaran pembelajaran bahasa Indonesia untuk guru matpel bahasa Indoensia, sehingga terwujud pembelajaran yang PAIKEM

2. Perlu pembelajaran dan penyadaran periodik bahwa bahasa Indonesia itu mudah

3. Perlu pembelajaran dan penyadaran periodik bahwa kita mampu berbahasa Indonesia yang baik dan benar

4. Penyusunan butir-butir soal-jawaban tidak membingungkan siswa.

5. Membentuk wadah atau suatu departemen khusus penterjemahan informasi cetak dan elektronik berbahasa Asing ke bahasa Indonesia, sehingga memudahkan masyaraakat di Indonesia untuk meningkatkan keterampuilan berbahasa Indonesia yang baik dan benar hanya ada bahasa Indonesia

6. Diterapkannya UKBI disemua jenjang sekolah dan Perguruan Tinggi, secara periodik

 

PENUTUP

Penegakan kepercayaan diri pada bahasa Indonesia perlu usaha yang terus menerus, demikian pula pembelajaran bahasa Indonesia perlu pembelajaran yang PAIKEM yaitu Pembelajaran Aktif Inovatif  Kreatif dan Menyenangkan.

UKBI (Uji Kelayakan Berbahasa Indonesia) perlu dilakukan disemua lini dan bidang.

Jika memungkinkan segala bentuk cetakan dari Negara lain perlu gerakan dan wadah terkendali diterjemahkan ke bahasa Indonesia untuk memudahkan dan menanamkan pemahaman yang lebih mudah sebagai konsumsi bacaan masyarakat di Indonesia.

Akhirnya sumbang sih yang sedikit ini semoga bermanfaat, saya sadar dan yakin masih banyak bapak ibu peserta Seminar Internasional yang lebih berkompeten, karena itu  saya mohon maaf apabila makalah saya ini sangat sederhana, karena apa yang saya sampaikaan adalah sebatas potret yang mampu saya rekam dan saya simak. Terimakasih .

 

DAFTAR PUSTAKA

Brown, H. Douglas. 2008. Prinsip Pembelajaran Dan Pengajaran Bahasa. Jakarta : Kedutaan  Besar  Amerika Serikat.

Chaer, Abdul. 2007. Kajian Bahasa : Struktur Internal, Pemakaian, dan Pemelajaran. Jakarta: Rineka  Cipta.

Mafrukhi dkk. 2007. Kompeten Berbahasa Indonesia Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Muslich, Masnur. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual: Panduan bagi Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas. Jakarta: Bumi Aksara.

Rusmawati, Retno Danu. 2010. Pendekatan Whole Language, Benarkah Cocok Untuk Pembelajaran  Mata pelajaran Bahasa Indonesia Di Jenjang SD Dan Yang Sederajat?. Jakarta : Pusat Kajian  Bahasa dan Budaya Unika Atma Jaya.